Rabu, 28 Oktober 2015

HMGNC Rilis Album Remix Libatkan Sembilan Musisi Elektronik

HMGNC-rilis-album-ep-elektronik-musik

Merayakan rilisnya single “Today and Forever” pada April lalu, band scifi-electropop asal Bandung Homogenic (kini ditulis HMGNC) bersiap memberikan kejutan terbaru untuk para pendengarnya. Band yang terdiri dari Amandia Syachridar (vocal), Dina Dellyana (Synth dan Programming), dan Grahadea Kusuf (Synth dan Programming) ini akan segera merilis sebuah album remix dari single “Today and Forever” yang berisikan gubahan atau remix dari sembilan produser/musisi dengan beragam genre musik elektronik. Para produser atau musisi yang terlibat dalam album remix kali ini yaitu Andezzz, Avonturir, Android18, DTX, Mardial, Muztang, Noel G (Amerika), OSGD, dan Random. Para produser/musisi ini akan menggubah aransemen lagu “Today and Forever” dengan sentuhan elektronik yang berbeda dari versi orisinilnya mulai dari chill jazz, future bass, techno, retrowave, hingga drum n bass.


“Karena kalau di kultur musik elektronik, saling menggubah atau me-remix aransemen musik itu merupakan hal yang lumrah. Album remix ini sendiri bisa terealisasi karena banyak teman-teman sesama musisi elektronik menawarkan diri untuk me-remix lagu kami. Sebenarnya sebelum single ‘Today and Forever’ pun, ketika album kami yang ketiga rilis, tawaran remix ini selalu ada. Cuma baru sekarang aja bisa dibikinkan albumnya,” ujar Grahadea Kusuf. Rencananya album remix akan dirilis setiap HMGNC mengeluarkan single terbarunya sebelum mereka merilis album penuh pada akhir tahun ini. Ini merupakan proyek pertama dari remix single HMGNC. Hal itu merupakan upaya mereka untuk merangkul pendengar-pendengar baru dari komunitas musik elektronik. Selain menjadi jeda menuju album penuh, album remix ini juga menjadi penanda transisi perubahan imej dalam warna musik HMGNC yang lebih kental dengan nuansa musik urban-electronica.


“Kami ingin selalu meremajakan atau menyegarkan kembali musik kami agar selalu relevan dengan zaman di kultur musik elektronik ini,” papar Grahadea.


HMGNC-Photo


Proses pembuatan album remix ini sendiri cukup singkat. Sejak April, tawaran untuk me-remix lagu “Today and Forever” cukup banyak dari para produser atau musisi elektronik baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tawaran itu kemudian coba mereka seleksi hingga terpilih lagu-lagu remix dari sembilan produser dan musisi elektronik yang akan meramaikan kreasi terbaru dari HMGNC. Album remix “Today and Forever” ini sendiri diproduseri oleh Arya Harditya atau dikenal dengan nama “DTX” yang pernah meremix lagu “Seringan Awan” menjadi versi drum’n’bass. Untuk mendekatkan diri dengan komunitas musik elektronik, album remix “Today and Forever” pun akan dipublish oleh sebuah blog khusus penggemar musik elektronik Hexacult  yang juga akan ada satu wawancara ekslusif di channel youtube Hexacult mengenai produksi “Today and Forever”. Album remix “Today and Forever” akan dirilis penuh secara digital pada akhir bulan Juli ini.



HMGNC Rilis Album Remix Libatkan Sembilan Musisi Elektronik

Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober



Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia


Itulah pernytaan sumpah pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia” dan agar “disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan”


Napak Tilas Sumpah Pemuda


Setiap tahun, tepatnya setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan bagian penting bagi bangsa Indonesia.


Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak pembakar semangat para pemuda dan bangsa Indonesia secara keseluruhan untuk menjadi mengedepankan persatuan di atas segala perbedaan.


Sumpah Pemuda pula yang pada akhirnya mendorong bangsa Indonesia untuk berjuang bersama-sama mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sumpah Pemuda merupakan hasil dari rumusan dalam Kongres Pemuda II Indonesia. Kongres itu merupakan pertemuan besar pada 1928 yang dihadiri para pelajar dari seluruh wilayah Nusantara yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres Pemuda II digelar tiga sesi di tiga tempat berbeda. Organisasi kepemudaan yang hadir saat itu di antaranya Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Islamieten Bond.


Sesi pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang sekarang bernama Lapangan Banteng. Ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito dalam sambutannya saat itu berharap Kongres Pemuda II diharapkan dapat mepererat semangat persatuan di antara para pemuda. Sesi kedua digelar pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Dalam sesi itu dibahas masalah pendidikan di mana yang sangat penting untuk anak. Sesi ketiga yang merupakan sesi penutup digelar di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Saat itu, rumusan Sumpah Pemuda terlahir.


Moehammad Yamin yang merumuskan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda dibacakan oleh Soegondo saat kegiatan penutupan dan dijelaskan secara panjang lebar oleh Yamin. Saat itu tidak ada istilah Sumpah Pemuda. Tapi istilah itu lahir setelah kegiatan itu selesai. Dan hingga kini, istilah Sumpah Pemuda begitu melekat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Setelah Sumpah Pemuda lahir, para pemuda dan bangsa Indonesia secara umum akhirnya memiliki semangat kebersamaan untuk berjuang melawan penjajah. Mereka tak lagi sendiri-sendiri melawan penjajah. Hingga akhirnya, Indonesia benar-benar merdeka pada 17 Agustus 1945.



Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober